Rasanya
baru kemarin kami kembali bersama. Kembali tertawa bersama, berbagi cerita
bersama, berbagi suka dan duka bersama , saling terbuka walaupun hanya dengan
status “sahabat” yah you know what i mean laah. Tapi mengapa secepat ini Tuhan
meranggangkan hubungan kami. Aku baru merasa hidupku kembali berwarna ketika
aku dekat dengannya. Setelah sebelumnya aku diberi harapan yang tak kunjung
datang oleh seseorang. Tapi sekarang aku merasa kesakitan yang lebih sakit
dibanding kesakitanku yang kemarin. Aku merasa telah dikecewakan yang teramat
parah sehingga aku tidak tahu harus berbuat apa. Apakah harus sedih? Marah?
Atau turut senang dengan kebahagiaannya? Yang tak aku habis pikir hanyalah
mengapa harus dia yang kau pilih? Dia. Seseorang yang sudah ku anggap sahabat.
Seseorang yang aku anggap baik dan bisa di percaya. Sejujurnya aku sangat kaget
bukan main melihat statusmu yang berubah itu. Hatiku langsung sakit yang
teramat sangat. Aku merasa orang yang aku percaya telah mengkhianatiku. Tapi
apadaya aku tak bisa berbuat apa-apa nasi telah menjadi bubur. Aku hanya
berharap kau bisa selalu membahagiakannya. Seseorang yang masih ku anggap
sahabat sampai sekarang. Dan sambil berharap seseorang yang lebih baik yang
akan menggantikan posisimu segera datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar