Perkenalkan namaku Ratu Azijah Muzaffaroh
kelahiran sumedang 14 September 1996. Sekarang aku berumur 16 tahun dan berada
di kelas 11 SMA Arif Rahman Hakim Boarding School Tang-sel. Tak terasa ya sudah
16 tahun ini aku menumpang hidup di bumi yang indah ini yang memberikan ku
banyak kenangan indah bersama keluargaku terutama papa. Aku hidup di keluarga
yang lengkap ada ayah, ibu, dan adik perempuanku.Tapi itu dulu, sebelum aku
kehilangan ayahku karena penyakit yang di deritanya.
Menurutku keluargaku termasuk keluarga
yang rumit, walaupun tidak terlalu sih. Aku dua bersaudara dari ibuku, tapi aku
enam mersaudara dari ayahku. Yang itu artinya, aku memiliki 4 kakak tetapi lain
ibu. Tapi setelah mempertahankan hubungan yang cukup lama dengan ibu tiriku,
meraka memutuskan bercerai karena mungkin beberapa hal rumit yang tidak perlu
aku tahu itu apa. Aku memiliki 2 kakak perempuan dan laki -laki beda ibu serta
1 adik perempuan. Aku sangat menyayangi mereka semua. Meskipun kami tidak sempat
tinggal di 1 atap yang sama, walaupun begitu aku tetap berhubungan baik dengan
mereka. Ini semua berkat papa yang selalu menganjak mereka main kerumah di saat
mereka libur.
Ketika pertama kali aku mendengar papa
masuk rumah sakit. Aku terkejut bukan main. Ada banyak kemungkinan-kemungkinan
buruk yang kupikirkan dan menari-nari di otakku. Tapi aku beruntung karena ada
salah satu guruku dan ke3 temanku, dapat langsung mengantarku pulang. Selama di
perjalanan mereka menghiburku dan membuatku lupa dengan kecemasanku. Ketika
sampai, tangisku langsung pecah melihat papa terbaring lemah di kasur rumah
sakit. Karena setahuku papa sangat jarang sekali masuk rumah sakit, mungkin
selama kau hidup baru kali ini aku melihatnya masuk rumah sakit. Jadi wajar
saja jika aku langsung cemas. Yang kutahu hanya papa yang rajin check up
sebulan sekali yang menurutku wajar karena beliau juga sedah berumur diatas
setengah abad. Tapi ketika itu dia tampak awet muda dan sehat sekali, tidak
terlihat seperti orang sakit. Ketika awal masuk rumah sakit yang terdeteksi
hanyalah gejala awal dari penyakitnya yaitu hepatitis dan diabetes. Tetapi
setelah beberapa lama waktu barulah ketahuan bahwa papaku menderita penyakit
sangat parah. Hingga akhirnya hari itu datang.
Banyak kenangan bersama papa yang selalu
tersimpan rapi di pikiranku. Ketika aku terdiam sendirian atau menjelang tidur
seringkali memori itu kembali menari-nari di pikiranku. Seringkali aku merasa
menyesal karena aku merasa ‘belum sempat membahagiakannya’. Tapi aku percaya
bahwa papa akan selalu tersenyum melihatku jika aku selalu bahagia. Yang perlu
kulakukan sekarang hanyalah berusaha menjadi yang terbaik.
Dan beruntungnya aku memiliki orang-orang
dekat yang bisa membuatku sedikit melupakan kesedihanku. Walaupun kini
keluargaku sudah tidak lengkap lagi, tetapi dengan dukungan dari mereka dan
orang-orang terdekatku, aku akan terus maju dan bahagia selalu.
In memorial 13.01.13
Tubagus Iwan Ridwan
Based On True Story
Naskah Asli
My Fams
The Most Handsome People In The World
papa Tubagus Iwan Ridwan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar